Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

wibiya widget

Labels


Featured Posts

Rabu, 07 Maret 2012

Pelajaran Untuk TIMNAS INDONESIA

Bahrain 10-0 Indonesia
Kekalahan Terbesar TIMNAS INDONESIA 



Betita mengejutkan datang dari stadion Manama, Bahrain. Timnas sepak bola kebanggaan negara kita yang dielu-elukan saat perhelatan AFF Cup tahun lalu, takluk dengan skor yang amat fantastis.Ya, Indonesia takluk di kandang Bahrain dengan skor telak 10-0 !

Laga ini memang tidak begitu berarti bagi posisi Timnas Indonesia di grup E. Walaupun menang, seri atau kalah, posisi Indonesia tetap tidak berubah dari posisi juru kunci grup E Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia dengan nilai 0 dari 5 pertandingan. Pada partai sebelumnya, Indonesia menelan lima kekalahan berturut-turut dari Iran 0-3 dan 1-4, dari Qatar 2-3 dan 0-4, dan dari Bahrain 0-2.
Pada partai kali ini, timnas Indonesia yang diprediksi akan menelan kekalahan diarsiteki oleh carateker Aji Santoso dan membawa para pemain yang hanya merumput di Indonesia Premier League (IPL). Karena PSSI menganggap Indonesia Super League (ISL) adalah liga yang ilegal dang mengharamkan seluruh pemain yang merumput di ISL untuk membela timnas di ajang internasional. Terlebih-lebih, Coach Aji cuma menurunkan pemain kelas dua dan banyak memunculkan nama-nama baru.

Timnas Bahrain yang berharap akan lolos terus membombardir Indonesia sejak peluit awal dibunyikan wasit Andre El-Hadad. Petaka bagi Timnas Indonesia akhirnya hadir pada menit ke-3. Syamsidar yang diturunkan sebagai penjaga gawang utama diharuskan keluar pertandingan lebih awal karena kartu merah yang diterimanya akibat dianggap sengaja melakukan pelanggaran kepada pemain Bahrain. Indonesia dijatuhi hukuman penalti. Posisi Syamsidar digantikan oleh penjaga gawang muda, Andi Muhammad Guntur. Indonesia yang tidak diunggulkan pun terpaksa harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-3.
Penalti yang diberikan wasit diselesaikan dengan sempurna oleh Ismael Abdullatif. Skor 1-0 untuk timnas Bahrain.

Setelah gol tersebut, mental dan keseimbangan pemain Indonesia terlihat timpang. Mereka kembali kebobolan tiga gol masing masing melalui Mohammed Tayeb pada menit ke-15 dan dua gol Mahmood Abdulrahman pada menit ke-34 dan ke-41. Babak pertama berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk Bahrain.

Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia mulai berusaha menemukan permainan terbaiknya. Namun, itu hanya bertahan selama 10 menit awal, setelah itu Indonesia yang kalah dalam hal kualitas, jam terbang dan jumlah pemain kembali harus mengakui keunggulan lawannya tersebut. Bahrain kembali meneruskan pesta golnya. Keran gol Bahrain pada babak kedua dimulai pada menit ke-60 melalui kaki Mohammed Tayeb. Hanya berselang dua menit, Bahrain kembali menambah gol. Kali ini melalui Sayed Dhiya. Setelah itu, gelontoran gol terus bersarang di gawang Andi Muhammad. Masing-masing melalui Mohammed Tayeb ('65), Ismael Abdullatif ('70), dan dua gol dari Sayed Dhiya pada menit ke-82 dan pada saat injury time. Skor akhir 10-0 untuk kemenangan timnas Bahrain. Namun, kemenangan itu gagal membuat Bahrain lolos karena di lain pihak, Qatar sukses menahan imbang Iran. Tiket ke putaran 4 pun jatuh ke tangan Iran dan Qatar.

Kekalahan telak 10-0 menjadi memori kelam persepakbolaan di Indonesia. Sudah sepatutnya kekalahan ini menjadi pelajaran bagi kita agar saling introspeksi terhadap permasalahan-permasalahan di tubuh sebak bola di negara kita. Dualisme kompetisi dan kepengurussan PSSI yang carut marut diduga sebagai biang keladi permasalahan sepak bola di Indonesia. PSSI yang hanya memperbolehkan pemain dari IPL saja yang berhak membela Timnas jelas sudah melanggar hak-hak para pemain ISL. Sudah jelas, semua warga Indonesia memiliki hak untuk membela timnas olahraganya baik di ajang regional maupun internasional. Kalau sudah begini, Indonesia sendirilah yang menanggung kerugian dan malu karena prestasi sepak bola Indonesia yang kian lama kian bertambah mundur. Diskriminasi pemain timnas harus segera bisa dicegah. Potensi-potensi berbakat yang ada di tanah air kita tidak hanya berasal dari IPL, namun pemain berbakat dan potensial dari ISL atau bahkan di luar liga masih banyak yang terpendam dan kualitasnya patut untuk diperhitungkan.

Oleh karena itulah, bagi pengurus PSSI, harap untuk saling berinstrospeksi diri tidak untuk mementingkan kepentingan individu untuk sebuah organisasi yang cukup besar. PSSI adalah induk organisasi sepak bola yang ada di Indonesia. Karena itu, semestinya PSSI dapat mengatasi permasalahan carut marut persepakbolaan ini dengan damai dan tidak merugikan bagi perkembangan persepakbolaan di Indonesia. Kita semua berharap untuk kemajuan Timnas Indonesia.

Akhir kata, saya mohon maaf apabila ada tulisan yang tidak berkenan dan tidak sesuai dengan yang pembaca harapkan. Berbenahlah PSSI ! Maju terus sepak bola Indonesia ! Garuda Di Dadaku !!! :)


@IskandarUnited

Sabtu, 22 Januari 2011

Glory Glory Man UTD (With Lyrics)

10 Kiper Pencetak Gol Terbaik

1.Vincent Enyeama


Kiper Internasional Nigeria ini menambah daftar kiper yg mencetak gol di Liga Champions dengan mencetak gol penalti melawan Red Bull Salzburg di-play off leg pertama. Enyeama, yang bermain bagus bagi Super Eagles selama Piala Dunia 2010, tidak jarang mencetak gol. Januari lalu, dia mencetak gol kemenangan dengan tendangan penalti untuk menghempaskan Zambia dari Piala Afrika.

Spoiler for foto+video: